Seri Cerita dari Majalah Bobo yang Menempel di Kepala
Pada zaman dahulu, di sebuah kerajaan yang subur dan sejuk, hiduplah seorang ratu yang lama tak dikaruniai anak. Setiap hari ia berdoa di taman istana, di bawah pohon apel kesayangannya.
Suatu malam, dari langit turun bintang jatuh, dan keesokan paginya di dahan pohon itu tumbuh sebuah apel berwarna keemasan, berkilau seperti matahari pagi. Suara lembut berbisik di telinga sang ratu, “Makanlah apel ini, dan engkau akan memiliki anak yang berhati seputih bunga dan sehangat matahari.”
Sang ratu pun memakannya, dan tak lama kemudian ia melahirkan seorang bayi laki-laki yang tampan, Pangeran Apel namanya. Tubuhnya harum seperti buah, dan di telapak tangannya tampak garis berbentuk daun apel kecil.
Pangeran Apel tumbuh menjadi pemuda baik hati, tapi di sekitarnya banyak hati yang iri. Suatu hari, seorang dayang yang dengki menipunya. Ia mengatakan bahwa di ujung dunia ada seorang gadis yang menyimpan kulit apel ajaib, siapa pun yang memilikinya akan dikasihi semua makhluk di bumi.
Tertarik oleh kisah itu, Pangeran Apel memutuskan pergi mencari kulit apel ajaib tersebut. Ia menempuh perjalanan panjang, melewati gunung batu dan hutan sunyi, hingga tiba di sebuah pondok kecil tempat seorang gadis miskin tinggal.
Di atas meja gadis itu tergeletak kulit apel yang utuh, melingkar sempurna tanpa putus.
“Aku tak tahu apa gunanya kulit ini,” kata gadis itu lembut, “aku hanya mengupasnya dengan hati-hati agar tak patah, karena setiap hal yang utuh terasa seperti doa.”
Pangeran Apel tersenyum. Ia tahu bahwa keajaiban sejati bukan pada kulitnya, melainkan pada tangan yang sabar dan hati yang tulus. Saat ia menyentuh kulit apel itu, sinar keemasan mengelilingi mereka berdua, dan dari apel yang dulu memunculkannya, kini tumbuh buah baru, sepasang apel kembar di cabang tertinggi.
Kerajaan menyambut kepulangan mereka dengan suka cita. Pangeran Apel dan sang gadis menikah, dan setiap tahun, pohon apel istana berbuah dua, satu untuk cinta, satu untuk kesetiaan.
Sejak saat itu orang berkata, “Siapa pun yang mengupas apel dengan hati sabar dan jujur, akan menemukan keajaiban dalam dirinya sendiri.”
Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/595178907040693736/

No comments:
Post a Comment