Thursday, November 20, 2025

Cerita Kenangan 10: Paria Pahit yang Menyembuhkan

Seri Cerita dari Majalah Bobo yang Menempel di Kepala


Rian tinggal bersama ibunya di rumah kecil di pinggir sawah. Mereka hidup sederhana. Hampir setiap hari, lauk mereka sama, sayur paria tumis.

“Ah, Ibu! Paria lagi, paria lagi!” keluh Rian sambil mendorong piringnya.
“Pahit sekali! Kenapa tidak masak ayam atau tempe, Bu?”

Ibunya tersenyum lembut. “Maaf ya, Nak. Cuma paria yang tumbuh di kebun kita. Walau pahit, paria menyehatkan.”

Rian cemberut. Ia tak mau makan. Sering kali ia malah pergi bermain sambil mengeluh pada teman-temannya, “Setiap hari aku makan paria! Seandainya aku tak perlu lihat sayur itu lagi seumur hidup!”

Suatu hari, Rian pulang dari sungai dengan tubuh penuh bintik merah dan gatal-gatal. Ia menangis kesakitan. Ibunya panik tapi tetap tenang. Ia memetik beberapa buah paria muda, menumbuknya, lalu mencampurnya dengan sedikit garam dan air.

“Ini ramuan dari nenekmu dulu,” kata Ibu sambil mengoleskan di kulit Rian.

Ajaib! Dalam beberapa hari, rasa gatalnya berkurang. Luka-luka kecil di kulitnya mulai sembuh.

Rian menatap ibunya dengan mata terharu. “Bu... ternyata paria yang pahit ini menyembuhkan, ya?”

Ibu tersenyum. “Begitulah, Nak. Tidak semua yang pahit itu buruk. Kadang, yang terasa pahit justru yang menyembuhkan.”

Sejak hari itu, Rian tak pernah mencemooh masakan ibunya lagi. Ia malah membantu memetik paria di kebun sambil berkata pelan, “Terima kasih ya, Paria. Pahitmu menolongku.”


Sumber gambar https://id.pinterest.com/pin/846747167461310984/

No comments:

Post a Comment