Friday, June 19, 2015

Imaginary Story About Random Stranger

Namanya Mahmud, 27 tahun.

Senja hari ini, Ramadhan hari  kedua, Mahmud masih berada di perjalanan pulang ke rumah ketika Adzan Magrib berkumandang.

Siang tadi ketika Mahmud masih bekerja mengkatalog barang di sebuah minimarket, istrinya yang sedang hamil muda menelepon. Seperti banyak pasangan muda, mereka saling memanggil dengan sebutan Ayah dan Bunda (jujur, saya suka penasaran kenapa Suami memanggil Ibu-dan sejenisnya sama istrinya, atau istri memanggil Ayah-dan sejenisnya sama suaminya, maaf spoiler)

"Halo Assalamu'alaikum Ayah."
"Iya Bun, ada apa?"
"Ayah nanti pulang jam berapa?"
"Biasa keluar shift jam 4. Kenapa Bun?"
"Nanti Ayah pulang beliin mie ayam depan minimarket ya?"
"Iya Bunda."

Mahmud dengan patuh telah membeli mie ayam pesanan istri, pikirnya, bawaan bayi.


Tapi apa mau dikata, motor Mahmud yang belum lunas cicilannya mogok, jadilah Mahmud membawa motornya ke sebuah bengkel. Pegawai bengkel bilang motornya harus menginap, karena bengkel akan segera tutup sebelum magrib. Jadilah Mahmud naik angkot.

Tapi apa mau dikata, naik angkot tidak selancar naik motor, banyak ngetem dan kena macet, dan ketika Magrib tiba, Mahmud belum sampai rumah.

Mahmud resah, karena tahu istrinya telah menunggu dan ia ingin segera berbuka di rumah, juga khawatir mie ayam di dalam tasnya akan mengembang dan jadi tidak enak.

Sudah 10 menit Mahmud duduk di angkot dan masih belum juga jalan, karena penumpang belum penuh.

Dan Mahmud masih menunggu dengan gelisah.


*Seluruh kisah adaah rekaan saya semata.




No comments:

Post a Comment