Oops....saya skip posting kemarin. Rasanya sedih, seperti kalah puasa 1 hari. Breaking promises, karena salah satu resolusi saya tahun ini adalah berusaha "not saying yes for something that I just can't keep." But I just did. :(
Anyway, alasannya related sekali dengan topik tulisan yang harus diposting kemarin. Allergy. Bukan dipas2in, tapi entah gimana pas.
Riwayat alergi saya cukup panjang, sejak kecil saya sudah tahu ada yang salah dengan tubuh saya. Saya seorang penderita asma, jadi seringkali alergi ini datang barengan dengan ganknya, asma, alergi dan flu.
Saya tahu ada beberapa hal yang positif menjadi pencetus alergi buat saya, seperti fruktosa, cuaca panas, debu, jamur. Jadi sepanjang hidup saya berusaha keras menghindari hal ini. Kondisi saya dengan asma alergi ini seperti yoyo, up and down, kadang up kalo saya sehat terus atau down kalo saya sering kambuh.
Ketika saya masih SD, Bapak saya setiap minggu membawa saya ke Jakarta untuk berobat, ke RS Cikini, karena waktu itu dokter spesialis asma masih sangat jarang. Untuk kemudian, saya menolak lagi dibawa Bapak saya ke Jakarta karena saya merasa asma alergi saya hanya bisa dihindari, bukan sembuh. Ah...saya memang anak kecil yang pesimis.
Anyway, Sabtu kemarin saya pulang ke Purwakarta, kira2 sebulan yang lalu rumah orang tua saya direnovasi, yang artinya banyak debu. Sebenarnya sekarang sudah bersih, tapi sepertinya sisa2 debunya masih ada.
Ketika Sabtu malam dan cuaca agak gerah, saya tidur dengan AC, ketika bangun badan meriang, sesak, bersin terus2an, mata gatal dan rasanya lemas. Saya tahu asma alergi saya kambuh. Biasanya asma alergi saya gampang kambuh kalau saya lagi ngedrop kondisinya. Karena sehari sebelumnya saya semacam diare karena makan pecel (beli, bukan bikin sendiri) untuk buka puasa.
So, sepertinya partikel debu di rumah orang tua saya masih ada di AC, karena biasanya saya tidak kambuh begitu walau tidur dengan AC menyala.
Saya selalu bawa Ventolin spray di tas, tapi untuk hari itu Ventolin pun belum mempan. Jadilah hari itu saya tidak produktif, hingga posting tulisan pun terlewat.
No comments:
Post a Comment