Wednesday, January 31, 2024

Amerta

amerta /a.mer.ta /amêrta/

  1. a kl tidak dapat mati
  2. a kl abadi (tidak terlupakan)
  3. n Hin air kehidupan

Etimologi: [Sanskerta अमृत amṛta n net 'keabadiaan; surga; nektar, sumber keabadiaan dewa']

Di ketinggian gunung, di antara batu-batu yang dingin dan angin yang menggigit, tumbuhlah edelweis, bunga yang disebut orang sebagai bunga abadi. Ia tidak tumbuh di tanah subur, tidak dimanjakan oleh kelembapan lembah, tapi justru berakar di tempat yang keras dan sunyi. Di sanalah keindahannya diuji, dan dari sanalah ia belajar bertahan.

Edelweis tidak cepat layu, bahkan setelah dipetik. Kelopaknya tetap lembut, warnanya tetap hangat, seolah menyimpan kehidupan yang enggan padam. Mungkin karena itu, ia disebut abadi, bukan karena tak pernah mati, tapi karena tahu bagaimana bertahan melampaui waktu.

Ia hanya mekar sekali seumur hidup, lalu menyerahkan dirinya untuk kehidupan baru. Setelah berbunga, ia mengering perlahan, tapi bijinya terbang dibawa angin, menumbuhkan generasi berikutnya di bebatuan lain yang sama dinginnya. Ada keindahan yang sederhana di sana, keabadian bukanlah soal terus hidup, tapi tentang memberi kehidupan pada yang lain.

Di masa lalu, banyak pendaki mencari edelweis sebagai tanda cinta. Mereka rela menempuh tebing berbahaya hanya untuk membawa pulang setangkai bunga putih kecil ini, sebuah janji kasih yang tak mudah layu, seperti bunga itu sendiri.

Maka, ketika seseorang menyebut edelweis sebagai bunga abadi, sejatinya mereka sedang berbicara tentang keteguhan, tentang sesuatu yang tetap indah meski diterpa badai, tetap hidup meski di puncak sepi, dan tetap memberi makna bahkan setelah gugur.


Sumber foto: https://id.pinterest.com/pin/5629568276182897/

No comments:

Post a Comment