andala /an.da.la/ n Cl laut yang sangat dalam
Pernah dengar ungkapan “dalamnya laut bisa diselami, namun dalamnya hati siapa yang tahu?” Nabi Muhammad saja pernah mengalaminya.
Ada seorang bernama Abdullah bin Ubay. Namanya terdengar saleh, Abdullah, hamba Allah. Tapi nama, seperti kita tahu, tidak selalu seindah isinya. Abdullah bin Ubay adalah tokoh terpandang di Madinah, hampir saja diangkat menjadi pemimpin sebelum Rasulullah datang membawa Islam. Sejak itu, rasa iri tumbuh diam-diam di hatinya. Ia melihat kedatangan Nabi sebagai ancaman bagi kekuasaan dan kehormatannya.
Di depan umum, ia bersikap manis. Mengucapkan syahadat, ikut sholat, duduk di majelis bersama kaum Muslimin. Tapi di belakang, ia menebar bisik-bisik keraguan. Ia pura-pura setia, padahal menyimpan dengki. Dan puncak dari kepura-puraan itu terjadi pada Perang Uhud. Saat Nabi dan pasukan Muslim bersiap menghadapi Quraisy, Abdullah bin Ubay tiba-tiba menarik diri bersama tiga ratus orang pengikutnya, sepertiga dari pasukan. Ia beralasan kecewa karena usulnya tidak didengar, padahal yang sebenarnya: ia ingin kaum Muslim kalah.
Bayangkan, di tengah semangat para sahabat yang hendak berjuang, tiba-tiba sebagian besar pasukan mundur, bukan karena takut musuh, tapi karena pengkhianatan dari orang sendiri. Luka akibat pedang bisa sembuh, tapi luka karena dikhianati, apalagi oleh orang yang tampak dekat, dapat meninggalkan bekas yang lama. Namun Rasulullah tidak memerintahkan balas dendam. Beliau tetap bersabar, tetap lembut, bahkan masih mendoakan kaumnya agar diberi petunjuk.
Kisah Abdullah bin Ubay selalu membuat saya berpikir, betapa sulitnya membaca hati manusia. Kadang seseorang tampak ikut berjuang di barisan yang sama, tapi niatnya berbeda. Dan mungkin, setiap dari kita juga menyimpan sedikit bayangan Abdullah bin Ubay, saat iri pada keberhasilan orang lain, atau merasa terancam oleh cahaya yang tidak berasal dari diri sendiri. Dalamnya laut bisa diselami, tapi dalamnya hati… bahkan pemiliknya sendiri kadang tak benar-benar tahu.

No comments:
Post a Comment