My Perfect Weekend

Sejak saya kuliah, weekend akan selalu menjadi hari-hari favorit saya, karena artinya saya bisa pulang ke rumah orang tua. Saat itu, saya adalah anak kosan yang rutin pulang ke rumah orang tua yang jaraknya 80 km dari kosan di setiap weekend. Walaupun saya harus menempuh perjalanan yang lumayan menantang, menggunakan bis antarkota tanpa AC melewati jalan yang berkelok-kelok, dimana banyak penumpang yang merokok klepas-klepus dengan bebas, diiringi musik dangdut koplo menggelegar, walau sering membuat saya mabuk, tapi itu semua sama sekali tidak membuat saya kapok hingga menyurutkan semangat saya untuk pulang.

My Morning Routine

Setiap hari, biasanya saya terbangun pada pukul 5 pagi waktu lokal, karena pada jam tersebutlah alarm HP saya akan memainkan lagu Lovely Day-nya Bill Withers, dimulai dari intro. Jika saya sedang mood, kadang HP saya biarkan berbunyi hingga bagian reff, hanya supaya saya bisa mengumpulkan kesadaran dengan ikut bernyanyi dalam hati, tentang hari yang indah. Jika sedang tidak mood, HP biasanya langsung saya usap supaya diam, merem lagi sekitar 5 menit dan kemudian saya tetap saja bangun dan ke toilet karena: 1. Saya harus sholat Subuh, 2. Panggilan biologis yang sudah terjadwal setiap saya bangun tidur.

30 Days Writing Challenge

 Topic: (from https://lifeentirely.wordpress.com/2020/05/12/may-writing-challenge/)

Don't Let Me Down

Oh I hate this words. This sentence might come if someone is expecting something. Like if you don't, they won't be disappointed. But if you do, they'll be sad. Simple.

In my eyes, expectation is closely related to hope. But hope is just like a two sides of coin, it can be good, when hope gives you motivation to reach your goal, but in the other side, hope a.k.a expectation might kill you when you get disappointed as your hope is not fulfilled.

Let It Be

Let it be atau que sera sera adalah mantra yang bisa bikin saya selow.

Begini, di satu sisi saya punya kecenderungan gampang cemas, overthinking sampe susah tidur, remember me with my reluctance to talk with other people? Ketika dewasa umumnya anak dengan introvert cenderung mengalami anxiety disorder, it could be true. Di sisi lain saya adalah orang yang berkarakter plegmatis alias shantai shay...

Sedikit banyaknya sisi plegmatis saya telah membantu saya untuk tidak anxious. Tapi tetap saja kecenderungan terhadap gangguan kecemasan itu ada, saat itulah mantra "let it be" saya gunakan. Tapi jeleknya, saya tidak memiliki ambisi yang besar.

Hey Jude

Oh I love this song. Isinya mungkin lebih ke "Jude, jangan nyerah dong, ayo berusaha." gitu kali ya. But somehow ngena banget ke keseluruhan hidup saya.

Curcol dikit nih, saya adalah anak yang tumbuh dengan sedikit kesulitan berkomunikasi dengan orang lain, bukan karena lambat bicara. I just don't like to talk with other people, especially with strangers or I am not comfortable with. Entah karena saya pemalu, introvert, atau apapun itu, rasanya enggan saja. Hingga sekarang, komplain terbesar yang sering saya dapatkan adalah saya sering slow response membalas email, sms, WA, just name it. Padahal saya tidak sengaja begitu.

Hello, Goodbye

“Hello, Goodbye.” Saya bayangkan saat pertama kali lagu ini dirilis, orang-orang zaman itu akan merasakan paradoksnya, puitis sekaligus nakal menggelitik. Manusia menyapa dan berpisah dalam napas yang sama. 

Liriknya bilang, “You say yes, I say no,” seolah kenyataan dan harapan memang dibangun dari perbedaan yang cuma bisa saling menatap tanpa pernah benar-benar menyatu. Hanya suatu situasi antara.

Michelle, My Belle

Dear Michelle,
There is something I want to tell
Would you stay and listen to me well?

Many fathers sang this song for lullaby
With their great love that can make you cry

Unconditional love isn't a mystery
It could save you from misery, nothing left to be worry

Michelle, by belle
Just hold up to this whenever you can't bear
A typhoon might attack you in a different scale
But I promise that life will just turn out well

Julia

Julia

There was a girl named Julia, petite, slightly tan, and passionate about karate. One gray afternoon, after hours of training, she and her friends visited their sensei’s house. The air was heavy with rain, and the cold glasses of water on the table seemed like small blessings.

When Julia reached for her drink, her eyes caught a pair of eyes across the room, her sensei’s brother. He smiled, easy and kind, the sort of smile that made time slow down. He walked over, started a light conversation, nothing extraordinary, yet something in the way he spoke stayed with her. Before he left, he asked for her number.

And I Love Her

 Ketika mendengarkan lagu legend Beatles And I Love Her, memberikan rasa bubbly, hangat, nyaman di dalam diri saya, dan ada 1 orang yang langsung muncul di kepala setiap mendengar lagu ini, Ibu. Dari sekian banyak lagu yang memang didedikasikan khusus dan bertemakan Ibu, ga tau kenapa kok malah ini yang menurut saya menggambarkan rasa saya sama Ibu. Ngerti kan maksudnya, karena efek lagunya yang bikin nyaman itu sampe bisa mengingatkan saya sama Ibu.

Across The Universe

Jika mendengarkan Across the Universe, lagu ini terasa seperti arus sungai yang tenang tapi dalam, dan entah kenapa, rasanya seperti sedang mendengarkan sesuatu yang lebih spiritual, nyaris magis, rasa melayang di antara kesedihan dan kedamaian. Ngadaweung.

Lagu ini mengingatkan bahwa dunia boleh berputar sesukanya, tapi kedamaian sejati ada di dalam diri, di ruang kecil tempat kita belajar menerima segalanya tanpa harus mengerti semuanya. Berserah, istiqomah.

Yesterday

Saya ada kenangan khusus dengan lagu ini. Tidak traumatis tapi tidak ingin saya ulang.

Sedikit background tentang saya, saya adalah orang yang buta nada jadi suara saya sumbang, selain itu saya tidak bisa memainkan alat musik apapun. Main kecrekan aja sering salah tempo. Baca not balok juga terbata-bata masih dihitung pake contekan untuk menghapal ketukannya. Parahlah pokoknya.

Obladi Oblada

Mice Cartoon

Ada yang lucu tentang dua kata ini, saya pertama kali tahu kata Obladi Oblada justru bukan dari lagunya Beatles, saya sebenarnya tidak ingat persis yang mana yang duluan, apakah itu dari puisinya Sutardji Calzoum Bachri atau dari tulisannya Umar Kayam, pokoknya sepertinya itu sekitaran saya masih SMP. Long story short, akhirnya dua kata yang unik tersebut membuat saya mencari tahu apa Obladi Oblada itu sebenarnya dan jumpalah saya dengan lagunya Beatles.

I Want to Hold Your Hand

Salah satu lagu Beatles yang paling populer, and as a sentence, it has strong meaning, deep.

Sebagai sebuah lagu, sudah terlalu sering saya dengar hingga tidak lagi memberi rasa khusus pada saya, apalagi di acara-acara yang ada senior citizennya, lagu ini sering kali dinyanyikan atau dimainkan oleh mereka dengan pukulan tempo yang kadang agak serampangan, karena para senior citizen merasakan kembali gejolak mudanya dan mereka salurkan pada penampilan mereka di lagu ini. Hal yang membuat saya tertawa lebar dan berpikir, "Apa saya juga akan seperti mereka di usia mereka nanti?" atau kalau saya sedang sedikit waras, saya akan berpikir lebih dalam dan filosofis, "Apa saya akan ada kesempatan berada di usia mereka dan tetap sehat dan happy seperti mereka?"

30 Days Writing Challenge

Challenge made by Miranti

Menulis apapun yang ada kaitannya dengan lagu-lagu Beatles, bisa tentang lagunya boleh hal apapun yang terlintas pas dengar lagu itu.