Oh I love this song. Isinya mungkin lebih ke "Jude, jangan nyerah dong, ayo berusaha." gitu kali ya. But somehow ngena banget ke keseluruhan hidup saya.
Curcol dikit nih, saya adalah anak yang tumbuh dengan sedikit kesulitan berkomunikasi dengan orang lain, bukan karena lambat bicara. I just don't like to talk with other people, especially with strangers or I am not comfortable with. Entah karena saya pemalu, introvert, atau apapun itu, rasanya enggan saja. Hingga sekarang, komplain terbesar yang sering saya dapatkan adalah saya sering slow response membalas email, sms, WA, just name it. Padahal saya tidak sengaja begitu.
Singkat cerita, sepertinya saya bisa tumbuh cukup normal, walaupun saya tau ada sesuatu yang kayanya agak beda di diri saya. It takes a lot of effort untuk bersosialisasi dengan orang-orang yang tidak saya kenal baik. Jika setelah melalui kegiatan yang melibatkan banyak orang, pulangnya saya akan kehabisan tenaga, menguras energi banget. Dengan orang yang saya nyaman saja angin-anginan. My bad.
Hingga kemudian sekarang di usia dewasa, saya mengenal ragam disabilitas. Ternyata variannya buanyaaak, tidak terbatas daksa, netra, tuli, intelektual, ganda, mental tapi juga sosial dengan kekhususan masing-masing. Dari obrolan saya dengan seorang kenalan yang berkecimpung di bidang autisma, saya bertanya pada beliau, kenapa dulu sewaktu kecil saya memiliki kesulitan komunikasi, apa saya ada kecenderungan autis? You know, dulu informasi tentang autisma masih sangat terbatas. Kenalan tersebut bilang spektrum autis itu sangat beragam, lalu menyarankan saya untuk membaca tentang Selective Mutism, dia bilang barangkali aja saya ada kecenderungan itu.
Hingga sekarang, saya memang tidak pernah mendapatkan diagnosa klinis tentang kondisi saya sewaktu kecil, tapi saya merasa ada yang berbeda. Mungkin saja saya memang Selective Mutism, mungkin ADHD, atau memang hanya anak yang introvert parah. Anyway, hingga sekarang saya masih tetap struggle untuk bisa berdialog dengan orang lain di luar zona nyaman saya. Misal untuk balas chat (terutama dari orang yang saya ga suka), rasanya kaya harus bangun sahur di hari pertama puasa, mata sepet ngantuk tapi maksain diri bangun dan makan.
Saya tau kondisi saya ini tidak bisa dijadikan dasar pemakluman, jadi saya melakukan banyak upaya untuk mampu menghadapi, misal tetap menjaga circle saya kecil saja supaya tidak kehabisan energi, memusatkan perhatian pada orang-orang yang saya nyaman, berusaha menulis secara rutin juga salah satu usaha saya untuk bisa fokus bertahan dengan situasi yang tidak nyaman walaupun mager.
Keuntungannya, selain bisa fokus, saya bisa menulis (hal yang saya suka), juga bisa melakukan hal menyenangkan bersama dengan salah satu teman terbaik saya @sariaklayung yang entah gimana kayanya ngerti keanomalian saya. Haha, mungkin juga karena zodiaknya sama.
Eniwei, balik ke lagu Hey Jude, ini menjadi salah satu lagu yang suka saya nyanyikan dalam hati ketika merasa tertekan karena harus bersosialisasi. Jadi merasa disemangati, "Don't make it bad, take a sad song and make it better." Tapi yaaaa, kadang sukses jadi semangat, sering juga gagal. Haha.
No comments:
Post a Comment