Saya ada kenangan khusus dengan lagu ini. Tidak traumatis tapi tidak ingin saya ulang.
Sedikit background tentang saya, saya adalah orang yang buta nada jadi suara saya sumbang, selain itu saya tidak bisa memainkan alat musik apapun. Main kecrekan aja sering salah tempo. Baca not balok juga terbata-bata masih dihitung pake contekan untuk menghapal ketukannya. Parahlah pokoknya.
Saya senang mendengarkan musik, tapi berkarya di musik selain menulis lirik, sepertinya impossible. Hingga suatu ketika, ada hal yang memaksa saya push beyond my limit ketika saya di kelas 1 SMA, ujian praktek akhir tahun mata pelajaran kesenian mengharuskan semua siswa menampilkan karya musik per kelompok. Saya tidak terlalu ingat ada berapa orang dalam 1 kelompok, kalau tidak salah 5 orang, dan saya satu2nya yang paling tidak bermanfaat, tidak bisa bermain musik, pun tidak bisa bernyanyi. Sial betul teman-teman saya yang satu kelompok dengan saya saat itu.
Kemudian, kami berdiskusi akan mementaskan lagu apa, dan atas kebaikan hati teman-teman saya, sayalah yang dijadikan tolok ukur pemilihan lagu. Karena setiap orang harus memiliki peran, teman-teman menganjurkan saya bermain keyboard (hanya karena semua anak pernah belajar pianika, mereka menganggap saya juga pasti bisa main keyboard, huft…), maka dipilihlah lagu Yesterday-nya Beatles yang bertempo lambat dan memiliki chord yang sederhana. Jadilah karena ujian praktek yang mengerikan tersebut, dimulailah karier saya sebagai kibordis dadakan, saya berlatih selama 1 jam selama seminggu setiap hari sepulang sekolah di ruang musik sekolah. Seada-adanya lah bos.
Ketika hari pementasan tiba, saya sangat gugup hingga saya tidak ingat pasti apa saya memainkan dengan benar, untunglah teman 1 kelompok saya bisa bermain gitar dengan canggih, jadi menutupi kelemahan saya. Saya cuma ingat perasaan saya saat itu yang berharap agar semuanya cepat berakhir, berada di luar zona nyaman itu sangat tidak nyaman. Itu adalah penampilan perdana sekaligus terakhir saya sebagai kibordis.
Hasilnya? Lumayan lah, nilai kesenian saya di raport tidak istimewa, tapi juga tidak jelek. Seperti kata orang bijak, “Yesterday is not ours to recover, but tomorrow is our to win or lose.” So I’ll choose tomorrow
No comments:
Post a Comment