buhul /bu.hul/ n simpul (tentang dasi)
bentuk tidak baku: buhur
Gabungan Kata: buhul mati
Saya percaya, ada semacam benang halus yang menghubungkan hati-hati yang saling mencintai. Tak terlihat, tapi terasa. Seperti frekuensi lembut yang bergetar di antara dua jiwa, atau tiga, atau lebih, menyatukan rasa tanpa perlu kata.
Sering kali, saya dan suami seperti membuktikan hal itu tanpa sengaja. Ada malam ketika saya sedang memikirkan dia, atau sedang menatap layar ponsel, jari baru ingin menekan tombol “call,” lalu ponsel saya berdering lebih dulu, nama ayang embeb muncul di layar, atau sebaliknya. Suami saya bilang "Baru mau pencet call kamu masuk duluan." Kami tertawa kecil karena lagi-lagi, kami memikirkan hal yang sama di waktu yang sama. Kadang bahkan telepon kami bertabrakan, saya menelepon dia, dia menelepon saya, dan jaringan pun bingung siapa yang duluan. Tapi kami tahu, itu bukan kebetulan. Mungkin itu cara semesta menertawakan dua orang yang terlalu saling terhubung.