Hari ini, 14 November 2016, saya sangat bersyukur untuk:
1. Alhamdulillah bisa berhari Senin di Purwakarta.
Gara-garanya gini, karena kemarin sepanjang hari Minggu dari siang hingga malam Purwakarta dan sekitarnya diguyur hujan deras, jadi dimana-mana banjir termasuk di jalan tol sampai (katanya) macet banget (cek di link ini). Jadi saya memutuskan balik ke Jakarta Senin aja, dan berhubung juga status saya sekarang sedang break contract, yang artinya saya dalam status voluntary work, ga masuk kantor juga ga masalah. Yo wis lah. Saya anggap sudah suratan. Hahaha. So....I am so grateful hari Senin ini bisa di Purwakarta dengan orang tua.
1. Alhamdulillah bisa berhari Senin di Purwakarta.
Gara-garanya gini, karena kemarin sepanjang hari Minggu dari siang hingga malam Purwakarta dan sekitarnya diguyur hujan deras, jadi dimana-mana banjir termasuk di jalan tol sampai (katanya) macet banget (cek di link ini). Jadi saya memutuskan balik ke Jakarta Senin aja, dan berhubung juga status saya sekarang sedang break contract, yang artinya saya dalam status voluntary work, ga masuk kantor juga ga masalah. Yo wis lah. Saya anggap sudah suratan. Hahaha. So....I am so grateful hari Senin ini bisa di Purwakarta dengan orang tua.
2. Alhamdulillah bisa naik kereta api murah.
Saya sekarang suka malas ke Jakarta dari Purwakarta naik bis, sampai Jakarta masih jauh dari tujuan (karena turun di Kampung Rambutan), dan bisnya makin kesini makin jelek sering mogok. Jadi saya memutuskan naik kereta saja, setelah buka web PT KAI, ada kereta Serayu jam 16.50 dengan harga Rp. 67.000,- dari Pwk ke Jkt. Its fine to me. Akhirnya saya berangkat ke stasiun jam 3 sore, tapi ketika mau beli tiket, mba2 di loketnya bilang keretanya telat, jam 3 itu posisi masih di Bandung, trus mbak2nya nyaranin saya naik kereta api lokal yang harganya Rp. 6000,- saja sampai Jakarta. Benar Saudara, Anda tidak salah baca. 6000 Rupiah saja sampai Jakarta. Keretanya lumayan bagus ber-AC dan bersih walau samar2 kalau pintu antar bordes terbuka suka bau pesing dari WC. Saya dapat duduk lumayan longgar karena penumpangnya ga banyak. Kursinya hadap2an dan kolega saya cuma seorang mas2 bertato di kaki yang duduk di depan saya. Tatonya gede banget gambar muka orang. Mas2 ini pakai celana pendek jadi saya bisa lihat tatonya, tapi yang jadi concern saya bukan tatonya, mas2 ini kakinya mulus ga berbulu. Serius. Dua2nya, kaki sebelahnya yang ga bertato juga tanpa bulu. FYI ya....mas2 ini bukan mas2 tomboy, jadi dia punya kaki mulus gitu rasanya pingin tanya, "Mas pakai veet ya?" Tapi dari ekspresi wajahnya kurang bersahabat. Ya sudahlah, dugaan saya cuma bisa disimpan dalam hati saja. Shortly, saya sampai Jakarta jam 18.15. Waktu tempuh 2.5 jam saja.
3. Alhamdulillah bangun tidur pas ketika sampai tujuan.
Haha, sebenarnya saya sampai hampir kelewatan stasiun Pasar Senen karena ketiduran. Iya, magrib2 saya tidur. Pas buka mata, kereta sudah agak kosong karena orang2 sudah mulai turun, sambil setengah bingung saya tanya ke Bapak2 di seberang saya, "Ini stasiun apa?". Dia bilang, "Pasar Senen". I am like, Whaaatttt??? Kesadaran langsung melonjak dan langsung kabur keluar, tanpa sempat bilang terima kasih sama beliau.
4. Alhamdulillah naik Mikrolet yang kebetulan benar.
Gini....saya sudah hampir 9 tahunan di Jakarta, tapi....pengetahuan Mikrolet saya nilainya D. Saya tahu beberapa, dan salah satu dari beberapa itu, saya tahu dari Senen ke tempat saya naiknya 01. Tapi, setelah keluar dari Stasiun, saya malah bingung, mana Mikrolet 01nya? Sepertinya saya jalan ke tempat ngetem yang salah. Sempat tergoda naik Bajaj atau Ojek aja tapi gengsi campur sotoy. Masa ga bisa sih naik Mikrolet?? Akhirnya saya naik Mikrolet 35, soalnya perasaan ini Mikrolet lewat dekat rumah, walau ga yakin apa Mikrolet yang ini atau bukan. Kadang kan suka ada kode apa gitu walau nomor sama tapi kode beda jurusan beda. Akhirnya sambil gambling saya naik dengan pikiran kalau salah ya udahlah....bisa naik bajaj, ojek atau taksi, dan ternyata....dia turun depan gang dong. Ah...sedapnya.
5. Alhamdulillah cuaca cerah, bisa lihat supermoon yang cantik.
Ketika sampai Jakarta, saya happy hari ini cukup cerah ga hujan, dan pas lihat ke atas, bulan purnama bundar yang glowing. Iya...beneran glowing sampai permukaan bulannya ga kelihatan karena ketutupan glownya. Saya coba ambil foto dengan kamera HP tapi jadinya kaya gini doang. Ketika saya tunjukkan teman2 saya mereka bilang seperti lampu jalan :(
Alhamdulillah untuk segala kemudahan hari ini.
No comments:
Post a Comment